BISNISREAL.COM, Jakarta – Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, optimistis bahwa pelaksanaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 akan semakin memperkokoh Indonesia sebagai pusat wisata ramah Muslim dunia. Dalam pidato kuncinya di acara “The 6th International Halal Tourism Summit” yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Menpar Widiyanti menyampaikan keyakinannya bahwa festival ini adalah momentum penting untuk mendorong industri halal nasional.
“ISEF 2024 ini adalah kesempatan emas untuk memperkenalkan Indonesia sebagai destinasi favorit wisatawan Muslim dari seluruh dunia,” ujar Menpar Widiyanti. “Dengan ajang ini, kita dapat memperluas cakupan industri halal dan mengokohkan Indonesia sebagai ‘top of mind’ bagi para pelancong Muslim global.”
Indonesia sendiri baru-baru ini dianugerahi penghargaan sebagai “Destinasi Ramah Muslim Terbaik Tahun 2024” oleh Mastercard Crescent Rating Global Muslim Travel Index. Penghargaan ini, yang didapatkan dua tahun berturut-turut sejak 2023, menempatkan Indonesia di puncak sebagai destinasi utama wisata halal, mengungguli 140 negara lainnya di Global Muslim Travel Index (GMTI).
Pengakuan ini menunjukkan pesatnya perkembangan pariwisata ramah Muslim di Indonesia, yang mencatat nilai transaksi wisata Muslim global sebesar 200 miliar dolar AS. Nilai ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi Muslim dunia yang diramalkan mencapai 2,2 miliar pada 2030.
Meski telah mendulang kesuksesan, Menpar Widiyanti juga menyoroti tantangan besar yang masih ada, terutama dalam menghadapi persaingan ketat dari produsen halal internasional. Untuk memperkuat daya saing, Indonesia perlu memperkuat kerja sama antar-industri, memperluas akses pasar, mendorong ekspor produk halal, dan menarik lebih banyak investasi ke kawasan industri halal.
“Saya berharap, pariwisata halal kita dapat memberikan kontribusi nyata pada ekonomi dunia,” tutur Menpar. “Mari kita promosikan keindahan Indonesia sebagai ‘paradise on earth’ bagi wisatawan Muslim.”
Perkuat Standar dan Layanan Pariwisata Ramah Muslim
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Rizki Handayani, yang turut hadir sebagai pembicara, menekankan bahwa Indonesia tidak boleh berpuas diri meski berada di peringkat teratas GMTI. Ia menggarisbawahi pentingnya peningkatan kualitas atraksi, fasilitas, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk mempertahankan posisi tersebut.
“Yang penting bukan hanya soal peringkat, tetapi bagaimana kita terus memperbaiki diri dalam aspek-aspek yang dinilai oleh Mastercard Crescent Rating,” ujar Rizki. Ia menambahkan bahwa populasi Muslim dunia yang mencapai lebih dari 2 miliar jiwa membuka peluang besar bagi pariwisata ramah Muslim di Indonesia, terutama untuk memperkenalkan produk-produk halal lokal seperti kuliner dan kosmetik.
Sebagai langkah konkret, Kemenparekraf/Baparekraf juga meluncurkan Pedoman Layanan Dasar Pariwisata Ramah Muslim, yang diharapkan dapat menjadi acuan dalam membangun destinasi wisata yang semakin ramah dan sesuai kebutuhan wisatawan Muslim.
Pamerkan Potensi Ekonomi Syariah di ISEF 2024
ISEF 2024, yang berlangsung dari 30 Oktober hingga 3 November 2024 di Jakarta Convention Center, merupakan ajang penting yang mempertemukan para ahli di bidang ekonomi syariah. Acara ini menjadi wadah diskusi dan pertukaran gagasan yang bertujuan memajukan ekonomi nasional dan internasional melalui perspektif syariah.
Menpar Widiyanti didampingi oleh sejumlah pejabat Kemenparekraf lainnya, termasuk Staf Ahli Pengembangan Bidang Usaha Iyung Masruroh, Direktur Wisata Minat Khusus Itok Parikesit, dan Kepala Biro Komunikasi I Gusti Ayu Dewi Hendriyani. Kehadiran mereka memperkuat komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan pariwisata halal Indonesia agar dapat bersaing di kancah global.