BISNISREAL.COM, JAKARTA – Tahun 2024 segera berakhir. Di tengah persiapan liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), banyak profesional juga disibukkan dengan laporan akhir tahun. Namun, sebagian lainnya mungkin merasa rutinitasnya tetap stagnan tanpa perubahan berarti.
Pertanyaannya, apakah refleksi diri dan evaluasi masih relevan dilakukan? Dalam satu dekade terakhir, refleksi diri seolah menjadi ritual wajib untuk meninjau perjalanan hidup setahun ke belakang. Namun, pertanyaan klasik seperti, apa pencapaian yang diraih? atau apa yang perlu diperbaiki? sering kali terasa klise dan membosankan.
Menurut Julius Suharto, pencipta kerangka kerja Playsonality, kebanyakan orang lupa memasukkan unsur emosi dan kreativitas ke dalam proses refleksi. Playsonality adalah metode unik yang menggabungkan psikologi, permainan, dan pengembangan diri, sangat berguna bagi para profesional untuk mengevaluasi diri secara menyenangkan.
“Dengan mengevaluasi langkah-langkah yang diambil, seorang profesional muda bisa lebih siap menghadapi 2025,” ujar Julius. Namun, ia juga mengingatkan bahwa refleksi yang tidak tepat dapat menjadi bumerang. Proses evaluasi malah memicu kecemasan, terutama jika seseorang mengalami banyak tantangan berat selama setahun terakhir. Akibatnya, rencana tahun depan justru terganggu.
Survei Bravo Playsonality menemukan bahwa 78% profesional sering merasa buntu menghadapi tantangan kompleks, sementara 85% lainnya ingin proses refleksi yang lebih interaktif. “Jangan biarkan refleksi diri terabaikan hanya karena terasa membosankan atau tidak menyenangkan,” kata Julius, yang juga dikenal sebagai satu-satunya Playsonality Coach di Indonesia.
Julius menegaskan bahwa refleksi diri yang menyenangkan, melibatkan, dan bermakna dapat meningkatkan indeks kebahagiaan seseorang. “Dengan pendekatan yang tepat, refleksi diri tidak hanya bermanfaat, tetapi juga menjadi aktivitas yang dinikmati,” ujar praktisi bersertifikat LEGO® Serious Play Facilitator ini.
Pendekatan Kreatif untuk Refleksi Akhir Tahun
Melalui Bravo Playsonality, Julius menawarkan metode refleksi kreatif dengan mengintegrasikan kerangka Design Thinking, LEGO® Serious Play, dan gamifikasi. Pendekatan ini dilakukan dalam tiga tahap utama:
- Empathize
Pada tahap ini, para profesional diminta untuk memvisualisasikan momen-momen penting sepanjang tahun 2024 menggunakan perangkat LEGO® dan sticky notes. Proses ini membantu menggali momen bahagia maupun tantangan yang dihadapi. - Define
Tahap kedua melibatkan analisis mendalam menggunakan metode 5 Why dan diskusi point of view (POV) bersama tim. Melalui pendekatan group coaching, para peserta dapat mengidentifikasi akar masalah yang menghambat kemajuan pribadi maupun tim. Sesi ini sering kali menjadi ruang curhat yang insightful, selama difasilitasi dengan baik. - Ideate
Pada tahap ini, peserta menggunakan teknik mind mapping untuk menghasilkan solusi kreatif dan ide segar untuk tahun 2025. Dengan sentuhan gamifikasi, sesi ini dirancang agar menyenangkan dan produktif, sehingga ide-ide yang muncul mudah diimplementasikan.
Jika diterapkan dengan benar, ketiga tahap ini mampu mengubah refleksi akhir tahun menjadi pengalaman penuh energi dan solusi. Julius mengungkapkan, metode ini bahkan mampu membantu perusahaan besar menghasilkan lebih dari 30 ide inovatif hanya dalam sesi berdurasi 4-5 jam.
“Refleksi harus menjadi pengalaman yang seru, bukan membosankan. Dengan Playsonality, tim bukan hanya mengenang dan curhat, tetapi juga membangun ide-ide untuk masa depan,” ujar Julius, penulis buku Great Leader in You dan Menaklukkan Gen-Z.
Menutup perbincangan, Julius menegaskan, “Tahun 2025 adalah level baru dalam permainan hidup. Jika hidup adalah permainan, pastikan Anda tahu cara bermainnya dengan mudah dan menyenangkan.”