BISNISREAL.COM, JAKARTA — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menggelar pelatihan Bootcamp Santripreneur di bidang digital marketing untuk travel haji dan umrah. Acara ini berlangsung di Jakarta pada Senin (6/1/2025).
Pelatihan ini menjadi salah satu upaya BAZNAS untuk memberdayakan ekonomi mustahik, khususnya santri dan alumni pondok pesantren, di sektor wisata halal. Program ini melibatkan 50 peserta terpilih yang merupakan santri tingkat akhir dan alumni pondok pesantren dari berbagai daerah di Indonesia, yang sebelumnya telah melalui proses seleksi ketat.
Acara ini turut dihadiri oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, M.A.; Deputi 2 BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Dr. H.M. Imdadun Rahmat, M.Si.; serta Ketua Pembina Yayasan Pesantren Bina Cendekia, Drs. KH Nur Syamsudin, M.A.
Dalam sambutannya, Saidah Sakwan menekankan pentingnya peran santri dalam mendukung pertumbuhan sektor wisata halal. “Santri memiliki keunggulan spiritual dan dedikasi tinggi yang menjadi nilai tambah dalam pengelolaan travel haji dan umrah,” ujar Saidah.
Saidah menjelaskan bahwa pelatihan ini berlangsung selama lima hari, mulai 6 hingga 10 Januari 2025. Para peserta akan mendapatkan pembekalan keterampilan digital marketing, seperti Search Engine Optimization (SEO), Search Engine Marketing (SEM), Content Marketing, Social Media Marketing, Influencer Marketing, Email Marketing, hingga E-commerce Integration.
“Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan santri dalam pemasaran digital, sehingga mereka dapat memanfaatkan peluang besar di sektor perjalanan haji dan umrah,” tambahnya. Program ini, menurut Saidah, merupakan wujud nyata komitmen BAZNAS dalam meningkatkan kesejahteraan umat melalui pemberdayaan ekonomi pesantren.
Saidah juga menyoroti potensi besar sektor haji dan umrah di Indonesia. Dengan populasi Muslim yang mencapai 87 persen, animo masyarakat terhadap ibadah haji dan umrah terus meningkat setiap tahun. “Kami ingin memastikan santri dapat mengambil peran strategis di sektor ini dengan memanfaatkan keterampilan digital marketing untuk memperkuat layanan mereka,” katanya.
Ia turut menyampaikan apresiasi kepada para peserta yang telah terpilih. “Selamat kepada 50 peserta terbaik. Ini adalah langkah awal menuju masa depan yang lebih cerah. Dengan mengikuti pelatihan ini, kalian tidak hanya akan mendapatkan ilmu, tetapi juga kesempatan untuk membawa keberkahan bagi umat,” ujar Saidah.
Deputi 2 BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Dr. H.M. Imdadun Rahmat, M.Si., juga menegaskan pentingnya program ini sebagai bagian dari upaya strategis BAZNAS untuk mencetak generasi santri yang tangguh dan mandiri. “Entrepreneurship sangat penting bagi santri. Dengan akses, bimbingan, serta keterampilan yang memadai, mereka mampu menjadi penggerak perekonomian umat,” ucap Imdadun.
Imdadun juga menyoroti potensi besar sektor travel haji dan umrah, seiring dengan meningkatnya minat masyarakat Muslim Indonesia. Sejak diluncurkan pada tahun 2022, program BAZNAS Santripreneur telah memberikan manfaat kepada lebih dari 1.000 santri di 26 provinsi.
“Pelatihan ini berpotensi besar meningkatkan pendapatan bagi peserta yang merupakan pelaku usaha dari kalangan santri dan alumni pondok pesantren, khususnya di bidang travel wisata halal,” jelas Imdadun. Program ini, tambahnya, tidak hanya berfokus pada keterampilan ekonomi, tetapi juga membawa misi besar untuk memperkuat syiar zakat di masyarakat.
“Dengan mencetak santri yang mandiri secara ekonomi, BAZNAS berharap dapat mengubah para santri dari penerima zakat (mustahik) menjadi pemberi zakat (muzaki),” terang Imdadun. “Inilah esensi dari pemberdayaan ekonomi berbasis zakat, yaitu menciptakan individu yang mandiri, berdaya, dan bermanfaat bagi umat.”
Imdadun optimistis pelatihan ini akan memberikan hasil yang lebih baik, sekaligus menciptakan peluang usaha baru di sektor wisata halal.