BISNISREAL.COM, TERNATE – Di balik tembok kokoh Lapas Kelas II A Ternate, kisah hidayah dan keteguhan iman kembali hadir. Yakub, warga binaan berusia 50 tahun, menemukan cahaya Islam dan berani mengambil langkah besar untuk meneguhkan keyakinannya. Setelah memeluk Islam, ia mantap menyempurnakan keimanannya melalui prosesi khitan.
Perjalanan Perenungan dan Keyakinan
Perjalanan spiritual Yakub bukan proses yang singkat. Ia melewati masa panjang penuh perenungan dan pencarian kebenaran. Dalam keyakinan lamanya, ia mengenal konsep khitan namun jarang melihat praktiknya. Ketika mengenal Islam, ia menemukan keselarasan antara ajaran dan amal perbuatan umatnya.
“Setelah saya mengenal Islam, saya melihat umat Islam menjalankan perintah itu dengan penuh keyakinan,” tutur Yakub dengan suara bergetar. “Dari situlah saya yakin bahwa Islam adalah agama yang lurus.”
Keyakinan tulus itu disambut hangat oleh Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Maluku Utara yang berkolaborasi dengan Ikatan Penyuluh Agama Islam Republik Indonesia (IPARI). Mereka segera merespons keinginan Yakub untuk menjalani khitan sebagai bentuk penyempurnaan iman.
Momen Penuh Haru di Balik Jeruji
Rabu, 15 Oktober 2025, ruang pembinaan Lapas Ternate menjadi saksi momen bersejarah tersebut. Tim medis dan relawan BMH hadir memberikan layanan khitan dengan dukungan penuh pihak lapas. Suasana yang semula tenang berubah menjadi haru dan hangat.
Lebih dari Sekadar Layanan Medis
Menurut Nurhadi, Kepala Perwakilan BMH Maluku Utara, program Khitan Berkah bukan sekadar bantuan medis, melainkan wujud nyata pendampingan spiritual bagi para mualaf.
“BMH berkomitmen hadir untuk mendampingi para mualaf, baik dari sisi pembinaan iman, spiritual, maupun pemenuhan syariat,” ungkap Nurhadi.
Kegiatan ini juga memberikan inspirasi bagi warga binaan lainnya. Semangat Yakub meneguhkan Islam menjadi pelajaran bahwa perubahan hidup bisa dimulai dari niat yang tulus.
Langkah Baru Menuju Cahaya
Selesai prosesi khitan, Yakub tampak lega dan bahagia. Wajahnya memancarkan ketenangan.
“Alhamdulillah, saya sangat senang bisa dikhitan. Ini menjadi langkah awal saya untuk benar-benar hidup sebagai seorang muslim,” ujarnya penuh haru.
Kisah Yakub menjadi pengingat bahwa hidayah bisa datang kapan pun dan di mana pun. Di balik jeruji besi sekalipun, cahaya iman tetap mampu menembus batas, membawa harapan dan kehidupan baru bagi siapa pun yang berani mencari kebenaran./Herim