BISNISREAL.COM, JAKARTA – Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,9 yang berpusat di Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/8) turut dirasakan hingga wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Berdasarkan laporan kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, bencana ini mengakibatkan 41 rumah rusak dan 111 jiwa terdampak.
Kerusakan bangunan tersebar di enam kecamatan. Rinciannya meliputi Kecamatan Telukjambe Barat (6 rumah), Kecamatan Pangkalan (3 rumah), Kecamatan Tegalwaru (26 rumah), Kecamatan Klari (1 rumah), Kecamatan Ciampel (5 rumah), serta 1 aula di Kecamatan Tirtamulya.
Tak hanya permukiman warga, sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan. Di antaranya 1 kantor kecamatan, 1 puskesmas, 2 mushola, serta 2 gedung sekolah dasar. Salah satunya adalah SDN di Kecamatan Tegalwaru yang mengalami kerusakan pada atap dan dinding ruang kelas. Aula serbaguna di kantor Kecamatan Pangkalan juga rusak pada bagian plafon.
Meski dampak kerusakan cukup signifikan, hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa maupun warga yang harus mengungsi. Sebanyak 43 kepala keluarga (111 jiwa) terdampak masih bertahan di rumah masing-masing.
BPBD Karawang bersama aparat desa, Muspika, Babinsa, Bimaspolri, dan berbagai unsur terkait telah melakukan asesmen di lokasi. Kebutuhan mendesak warga saat ini adalah logistik makanan serta kebutuhan dasar lainnya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M., menginstruksikan tim Kedeputian Penanganan Darurat untuk segera berkoordinasi dengan BPBD setempat. Hal ini dilakukan agar penanganan darurat dapat berjalan cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran.
BNPB menegaskan, keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Proses pendataan detail kerusakan serta pemenuhan kebutuhan warga akan terus diperbarui sesuai perkembangan di lapangan.