Guru Besar IPB University Prof. Dr. Amiruddin Saleh Kembangkan Dua Strategi untuk Regenerasi Petani

Guru Besar IPB Prof. Dr. Amiruddin Saleh Guru Besar IPB Prof. Dr. Amiruddin Saleh

BISNISREAL.COM, Bogor – Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB University, Prof. Dr. Amiruddin Saleh menyampaikan gagasan untuk pengembangan strategi dalam regenerasi petani. IPB University terus memperkuat peran kelembagaan petani melalui pengembangan Komunitas Estate Padi (KEP) dan Kampus Desa (model pembelajaran berbasis lapangan). Dua inisiatif ini menjadi upaya nyata dalam menjawab krisis regenerasi petani dan memperkuat demokrasi ekonomi di tingkat desa. Menurut Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia IPB University, Prof Amiruddin Saleh, Komunitas Estate Padi hadir sebagai solusi atas fragmentasi lahan, lemahnya posisi tawar petani, serta minimnya daya tarik sektor pertanian bagi generasi muda.

“Kita melihat ada krisis regenerasi petani yang tidak bisa kita biarkan. Ada kesenjangan pengetahuan dan kebutuhan komunitas yang harus kita samakan sekarang,” ujarnya dalam kegiatan Konferensi Pers Pra Orasi Ilmiah Guru Besar IPB University melalui Zoom (24/7). Ia mengatakan, KEP dibangun melalui pendekatan kolektif dan modern dengan melibatkan koperasi sebagai simpul kelembagaan ekonomi.

“Kami bermain dengan konsep modern dan peluang transformasi kelembagaan. Tapi kelemahannya masih kurang dalam aspek komunikasi,” ujarnya. Menurutnya, komunikasi publik dan komunitas menjadi aspek penting dalam membangun kesadaran kolektif petani.

Data menunjukkan adanya penurunan Usaha Pertanian Perorangan (UTP) sebesar 7,45 persen, sementara Usaha Pertanian Berbadan Hukum (UPB) meningkat hingga 35 persen. “Artinya, model kelembagaan berbasis hukum dan kolektif menunjukkan hasil yang lebih menjanjikan,” kata Prof Amiruddin.

Guru Besar IPB ini mencontohkan keberhasilan IPB University dalam mengembangkan padi IPB 3S yang mendapatkan apresiasi langsung dari Presiden saat panen raya tahun 2021. “Kita ingin ini menjadi program nasional. Petani muda harus dilibatkan dalam transformasi,” katanya.

Untuk itu, Prof Amiruddin mengembangkan juga model partisipatif yang disebut Forum Perwakilan Petani Pemilik dan Penggarap (F4L). Konsep ini tidak hanya melibatkan pemilik lahan, tapi juga para penggarap yang selama ini jarang mendapatkan pengakuan kelembagaan. “Kami ingin F4L ini dikelola modern, berbasis teknologi, dan benar-benar demokratis,” jelasnya.

Ia menggarisbawahi bahwa tantangan utama adalah partisipasi anak muda. Saat ini, hanya sekitar 38 persen anak muda yang bersedia terjun ke pertanian. “Sebagian besar memilih kerja di mal, atau pekerjaan yang tidak membuat mereka berlumpur,” imbuhnya.

Sebagai solusi, IPB University melalui konsep Kampus Desa juga telah mulai menumbuhkan regenerasi petani sejak dini. Di Banyuwangi, misalnya, anak muda sudah membentuk startup pertanian dengan produk premium yang menyasar pasar pegawai pemerintah. “Ini awal yang bagus. Tapi harus terus dibina dan diperluas jangkauannya,” ujar Prof Amiruddin.

Sebagai informasi, program Kampus Desa telah diimplementasikan sejak 2018 di lebih dari 60 desa dan kelurahan di wilayah Bogor, melalui sinergi antara Sekolah Vokasi IPB, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (P2SDM), universitas lokal dan mitra internasional seperti University of British Columbia (UBC), Kanada.

Follow Us

@2025 BisnisReal.com All Rights Reserved – Design & Developed by XUANTUM