Persiapan Haji 2025: Kepala Badan Penyelenggara Haji dan Dirjen PHU Jalin Sinergi Layanan Jemaah

Menag dan Menko PMK Sepakat Tingkatkan Sains dan Digitalisasi di Pendidikan Keagamaan Dok. Kemenag

BISNISREAL.COM, Jakarta – Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH), KH Mochamad Irfan Yusuf, didampingi Wakil Kepala Dahnil Anzar Simanjutak, melakukan pertemuan strategis dengan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief, di Jakarta. Pertemuan ini berlangsung setelah pelantikan oleh Presiden Prabowo Subianto, dan difokuskan pada koordinasi dan pematangan persiapan ibadah haji 2025.

Dirjen PHU Hilman Latief menjelaskan, persiapan untuk haji telah dimulai jauh-jauh hari, dengan prioritas mengamankan layanan utama, termasuk lokasi untuk jemaah di Mina dan Arafah. “Tanggal 23 Oktober ini, kami telah memulai pencarian lokasi strategis untuk akomodasi jemaah di Mina, yang selanjutnya akan diteruskan ke area Arafah. Ini adalah bagian penting dari persiapan agar jemaah bisa beribadah dengan tenang dan nyaman,” ungkap Hilman dalam rapat yang berlangsung di Kantor Kementerian Agama.

Hilman berharap dengan adanya Badan Penyelenggara Haji, kerja sama dalam penyelenggaraan haji dapat semakin efektif dan solid. “Kolaborasi ini adalah kunci agar pelayanan untuk jemaah terus meningkat, dengan dukungan semua pihak baik di internal Kementerian Agama maupun dari mitra lain,” lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPH KH Mochamad Irfan Yusuf memberikan apresiasi atas kinerja Ditjen PHU yang selama ini telah mempersiapkan layanan dengan matang. Ia menyampaikan harapannya agar BPH dan Ditjen PHU dapat lebih terintegrasi dalam merancang program yang tepat dan efisien. “Kerja sama ini akan menjadi dasar untuk menyusun rencana strategis yang dapat memberi manfaat besar bagi jemaah,” ucap Irfan.

Sekretaris Ditjen PHU, Saiful Mujab, juga menambahkan bahwa skema haji 2025 direncanakan dimulai pada 18 Juni 2024, dimulai dengan penyusunan dokumen dan kuota haji, serta aktivasi sistem elektronik seperti portofolio keuangan di platform Ehaj. “Kami terus mengantisipasi kebutuhan dan persiapan layanan sambil menunggu kepastian kuota dari pemerintah Arab Saudi. Sistem ini akan membantu menghadapi tantangan yang mungkin muncul,” jelas Saiful.

Saiful juga menyoroti pentingnya aspek kesehatan jemaah melalui pemeriksaan istithaah, yang berdampak positif dalam menurunkan angka kematian jemaah pada haji tahun lalu. “Kami berupaya menjaga kesiapan jemaah dengan lebih baik. Melalui pemeriksaan kesehatan dan mitigasi lainnya, kami berharap jemaah dapat menjalankan ibadah dengan lebih tenang,” tambahnya.

Dengan berbagai langkah ini, pemerintah berkomitmen untuk menciptakan layanan yang lebih baik, menjaga kesehatan, dan memastikan kenyamanan bagi setiap jemaah.

Follow Us

@2025 BisnisReal.com All Rights Reserved – Design & Developed by XUANTUM