BISNISREAL.COM, Kudus – POLYTRON, bersama dengan Indonesia Chip Design Collaborative Center (ICDeC), secara resmi meluncurkan program pelatihan desain chip pertama di Indonesia. Program inovatif ini bertujuan untuk mencetak talenta ahli dalam desain chip semikonduktor, komponen kunci yang sangat penting bagi perkembangan teknologi global. Dengan dukungan sejumlah mitra internasional seperti IMEC Belgia, Kedutaan Besar Amerika Serikat, dan perusahaan teknologi Cadence Asia Pasifik, program ini menandai langkah besar Indonesia dalam upaya meningkatkan kapabilitas di sektor industri semikonduktor.
Pelatihan ini merupakan kolaborasi besar yang turut didukung oleh berbagai kementerian Indonesia, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Perindustrian. Melalui program ini, Indonesia diharapkan dapat memperkuat posisinya di rantai pasok global industri semikonduktor dan mempersiapkan diri untuk menjadi negara teknologi maju pada tahun 2045.
Seleksi Ketat untuk Hasil Terbaik
Chief Operating Officer POLYTRON, Roberto S. Hartono, menyampaikan bahwa minat terhadap pelatihan ini sangat tinggi, dengan 333 pendaftar yang berminat mengikuti seleksi. Namun, hanya 50 peserta terbaik yang lolos melalui seleksi ketat. “Ini adalah bukti bahwa generasi muda Indonesia sangat bersemangat untuk mempelajari teknologi chip, yang menjadi pondasi utama untuk masa depan teknologi Indonesia,” kata Roberto. Menurutnya, pelatihan ini merupakan tonggak penting dalam mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Kolaborasi Internasional untuk Maju Bersama
Kerja sama dengan mitra internasional juga menjadi sorotan utama dalam peluncuran program ini. Luc Laeveren, perwakilan dari IMEC Belgia, menyatakan kebanggaannya atas kerja sama dengan POLYTRON. “Sebagai pusat riset terkemuka di dunia, kami senang dapat berkolaborasi dengan POLYTRON untuk memberikan pelatihan desain chip berkualitas, sekaligus memperkuat hubungan kedua negara dalam bidang semikonduktor,” ungkap Luc.
Dukungan juga datang dari Christopher Feather, Commercial Officer Kedutaan Besar Amerika Serikat, yang menegaskan pentingnya kerja sama ini dalam mendukung rantai pasok global semikonduktor. “Kami sangat mendukung inisiatif ini dan berkomitmen untuk mencetak tenaga ahli desain chip yang handal di Indonesia, memperkuat posisi Indonesia di kawasan Indo-Pasifik,” tegasnya.
Program Intensif dengan Kurikulum Global
Program pelatihan ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang intensif selama 900 jam, setara dengan 20 SKS. Kurikulum meliputi teori dan praktik langsung menggunakan perangkat lunak desain chip canggih dari Cadence. Selain itu, peserta juga akan mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dengan pakar industri semikonduktor dunia, membuka wawasan tentang tren teknologi terbaru yang berkembang pesat.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sri Suning Kusumawardani, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). “Kami yakin pelatihan ini akan memberi mahasiswa keterampilan yang diperlukan untuk bersaing di pasar global, sekaligus memperkuat kapasitas industri semikonduktor dalam negeri,” ujar Sri.
Frank Lu, perwakilan dari TETO Taiwan, juga menambahkan bahwa Taiwan, sebagai salah satu negara terdepan dalam industri semikonduktor, siap memberikan dukungan penuh kepada ICDeC dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia berkualitas di Indonesia.
Komitmen POLYTRON untuk Masa Depan Semikonduktor Indonesia
Melalui program pelatihan ini, POLYTRON menegaskan komitmennya untuk terus mendukung agenda pemerintah dalam pengembangan industri teknologi dan semikonduktor. Dengan mencetak tenaga ahli desain chip yang mumpuni, POLYTRON berharap dapat membantu Indonesia mencapai daya saing global di sektor teknologi digital dan semikonduktor, sekaligus memperkuat ekonomi digital yang berkelanjutan.
Dengan kolaborasi yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, pelatihan desain chip ini diproyeksikan menjadi salah satu inisiatif kunci dalam memajukan teknologi Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah.