BISNISREAL.COM, Bogor – Pandangan masyarakat terhadap konsumsi telur bervariasi tergantung pada faktor budaya, kesehatan, ekonomi, dan kepercayaan. Berikut beberapa perspektif yang umum ditemukan di berbagai kalangan. Banyak orang menganggap telur sebagai makanan sehat dan bergizi karena kaya protein, vitamin, dan mineral. Di banyak negara, telur menjadi bagian penting dalam menu harian karena mudah diolah, terjangkau, dan cocok untuk segala usia.
Beberapa masyarakat masih percaya bahwa makan terlalu banyak telur bisa menyebabkan kolesterol tinggi dan berbahaya bagi jantung. Meskipun penelitian modern menunjukkan bahwa konsumsi telur dalam jumlah wajar aman bagi kesehatan, masih ada perdebatan mengenai batas konsumsinya. Di banyak negara berkembang, telur adalah sumber protein yang murah dibandingkan daging, sehingga menjadi pilihan utama bagi banyak keluarga. Namun, di beberapa daerah, harga telur bisa berfluktuasi dan memengaruhi pola konsumsi masyarakat. Secara keseluruhan, konsumsi telur tetap menjadi bagian penting dalam pola makan masyarakat, meskipun ada berbagai sudut pandang yang mempengaruhinya. Kamu sendiri termasuk tim makan telur tiap hari atau sesekali aja?
Salah seorang akademisi dan peneliti di bidang teknologi pangan dan hasil ternak Fakultas Peternakan IPB University yang lahir di Solo pada 7 Februari 1975, Dr. Zakiah Wulandari S.TP. M.Si menyampaikan hasil risetnya tentang konsumsi telur. Telur merupakan sumber protein hewani yang sudah menjadi pangan pokok dan banyak dikonsumsi masyarakat. Apalagi dengan datangnya bulan Ramadan, konsumsinya diprediksi akan meningkat. Namun, sebagian masyarakat cenderung menghindari makan telur karena diyakini akan meningkatkan kolesterol jahat dan risiko penyakit kardiovaskular.
“Mengonsumsi kuning telur dapat meningkatkan kolesterol jahat adalah fakta. Pada bagian kuning telur, kandungan kolesterol sebesar lima persen dari total lemak,” menjelaskan seperti dikutip dari laman IPB University. Dalam satu butir telur rata-rata mengandung 186 mg kolesterol, sementara rekomendasi hariannya berkisar 100-300 mg per hari. Untuk yang memiliki hiperkolesterol maksimal asupan kolesterol 200 mg per hari. Kolesterol ini tidak hanya didapat dalam telur, bisa didapatkan dari pangan hewani yang lain.
Bagi penderita diabetes, penyakit kardiovaskular, dan tekanan darah tinggi, Dr Zakiah merekomendasikan konsumsi maksimal dua butir telur per minggu. Konsumsi dapat dinaikkan tanpa mengonsumsi kuning telur. Bagian putih telur merupakan sumber protein, sehingga akan sangat bermanfaat bagi tubuh.
“Untuk orang yang sehat, rekomendasi konsumsi telur dengan kuning telurnya adalah satu butir per hari. Rekomendasi ini tidak akan meningkatkan penyakit kardiovaskular,” tambahnya. Lebih detail ia menyampaikan, dalam satu butir terdapat putih dan kuning telur. Kalori putih telur dalam 100 gram adalah 45 kkal, dengan kadar air (88%), protein (11%), serta lemak (0,03%) dan karbohidrat (0,04%).Sementara itu, dalam 100 gram kuning telur mengandung 353 kkal, dengan kadar air (49%), protein (18%), lemak (29%), dan karbohidrat (0,2%). Adapun dalam 100 gram telur utuh (putih dan kuning telur dicampur) mengandung 150 kkal, dengan kadar air (75%), protein (12%), lemak (10%), dan kadar karbohidrat (2%).