BISNISREAL.COM, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat berbagai kejadian bencana di seluruh Indonesia hingga 31 Januari 2025. Beberapa di antaranya berdampak signifikan, termasuk banjir, tanah longsor, dan gempa bumi. Berikut adalah rangkuman perkembangan situasi dan upaya penanganan yang dilakukan di berbagai wilayah.
Di Provinsi Kalimantan Barat, banjir masih menggenangi beberapa daerah. Di Kabupaten Sanggau, sekitar 4.055 kepala keluarga (KK) terdampak, dengan ketinggian air yang semakin meningkat pada Rabu (29/1), menyebabkan jalan raya di Beduai terendam. Sementara itu, banjir di Kabupaten Sambas pada Kamis (30/1) lebih parah, dengan 12.564 KK terdampak dan 9.504 rumah terendam. Dua orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir yang semakin meluas. Di Kabupaten Landak dan Kabupaten Mempawah, banjir pada Kamis (30/1) masih merendam pemukiman dan fasilitas umum, meskipun beberapa kecamatan di Landak mulai mengalami penurunan debit air. Seluruh wilayah tersebut berada dalam status Tanggap Darurat dan mendapatkan pendampingan dari BNPB.
Di Provinsi Kalimantan Selatan, Kabupaten Banjar juga mengalami banjir pada Kamis (30/1), dengan dampak terhadap lebih dari 26.000 KK. Namun, air perlahan mulai surut dan hanya menyisakan genangan di pekarangan rumah warga.
Banjir juga melanda beberapa wilayah di Provinsi Jawa Tengah pada Rabu (29/1). Di Kabupaten Jepara, sebanyak 133 KK terdampak dengan 80 unit rumah terendam, namun kondisi mulai membaik dengan air yang perlahan surut. Di Kabupaten Pati, sekitar 105 KK dan 293 jiwa masih terjebak dalam banjir yang belum surut. Sementara itu, di Kabupaten Kendal, satu orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir dengan tinggi muka air mencapai 10 hingga 15 cm. Kabupaten Batang melaporkan 575 KK terdampak dengan tinggi muka air berkisar antara 30 hingga 40 cm.
Di Provinsi Sulawesi Tengah, banjir juga terjadi di Kabupaten Buol pada Kamis (30/1), mengakibatkan 212 jiwa terdampak dan 212 rumah terendam. Kondisi air yang belum surut menjadi perhatian utama di wilayah ini.
Di Provinsi Riau, banjir melanda Kabupaten Rokan Hulu pada Kamis (30/1), mempengaruhi lebih dari 800 KK, meskipun debit air berangsur turun. Sementara itu, di Kabupaten Pelalawan, banjir yang terjadi sejak Senin (20/1) masih berdampak pada 154 KK dan 478 jiwa, dengan tinggi muka air mencapai 700 cm.
Di DKI Jakarta, banjir terjadi pada Selasa (28/1), dengan lebih dari 780 KK terdampak. Beberapa kelurahan telah mengalami surutnya air, meskipun beberapa lokasi masih tergenang.
Tanah longsor juga terjadi di beberapa wilayah, termasuk Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Selasa (28/1), yang mempengaruhi 47 KK serta merusak jalan dan pemukiman. Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Jepara juga mengalami tanah longsor pada Rabu (29/1), dengan korban jiwa dan kerusakan besar dilaporkan. Hujan deras serta potensi cuaca buruk di wilayah tersebut masih menjadi ancaman.
Selain itu, gempa bumi mengguncang Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, pada Rabu (29/1), menyebabkan 33 KK terdampak. Saat ini, situasi telah kondusif, namun warga tetap diminta waspada terhadap potensi gempa susulan.
Secara keseluruhan, bencana yang terjadi dalam periode ini memberikan dampak yang luas. Namun, BNPB dan berbagai pihak terkait terus melakukan upaya penanggulangan serta pendampingan bagi daerah terdampak. Tim gabungan dari pemerintah pusat dan daerah terus berkoordinasi untuk memberikan bantuan darurat serta mengevaluasi kondisi di lapangan.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari instansi terkait, terutama mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu dan kemungkinan bencana lanjutan.