TelkomGroup Dorong Digitalisasi Maritim dengan Satelit Merah Putih 2

TelkomGroup Dorong Digitalisasi Maritim dengan Satelit Merah Putih 2 Dok. Telkom

BISNISREAL.COM, JAKARTA PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak perusahaannya, Telkomsat, kembali mengukuhkan langkahnya dalam mendukung transformasi digital sektor maritim Indonesia. Dalam kolaborasi strategis dengan PT Bhinneka Nusantara Mandiri (BNM), TelkomGroup memperkenalkan inovasi teknologi terbaru dengan pemanfaatan Satelit Merah Putih 2. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat kemandirian Indonesia dalam pengelolaan dan pengawasan wilayah maritim.

Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono, mengungkapkan bahwa dengan kemampuan Telkomsat dalam menyediakan layanan terintegrasi dan jangkauan luas Satelit Merah Putih 2, efisiensi serta kedaulatan maritim Indonesia dapat ditingkatkan. “Solusi ini tidak hanya menjawab kebutuhan pasar, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam peta ekonomi digital dunia,” ujar Bogi.

Satelit Merah Putih 2, yang diluncurkan pada Februari 2024 di Cape Canaveral, AS, merupakan satelit HTS (High Throughput Satellite) pertama milik TelkomGroup. Satelit ini memiliki kapasitas 32 Gbps yang mencakup seluruh Indonesia, termasuk wilayah maritim yang sebelumnya bergantung pada satelit asing. Langkah ini menjadi tonggak penting bagi upaya Indonesia dalam memperkuat ketahanan digital di sektor maritim.

Selama ini, sektor maritim Indonesia menghadapi tantangan berupa keterbatasan konektivitas, sehingga kapal-kapal, baik nelayan maupun komersial, kesulitan mendapatkan akses internet yang stabil. Kehadiran Satelit Merah Putih 2 diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.

Telkomsat juga meluncurkan produk baru, “Mangoes Maritim” dan “Mangoes Nelayan,” yang dirancang untuk menyediakan konektivitas yang andal dan terjangkau bagi para pelaku industri maritim. Direktur Utama Telkomsat, Lukman Hakim Abd Rauf, menjelaskan bahwa konektivitas yang baik sangat penting untuk mendukung kemajuan sektor ini. “Kami yakin solusi ini akan memberikan dampak besar bagi nelayan, pemilik kapal, dan seluruh ekosistem maritim Indonesia,” ujarnya.

Selain layanan konektivitas, kerja sama dengan BNM melalui program PINISI juga berfokus pada pengembangan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi operasional kapal. Salah satu teknologi yang dikembangkan adalah FMS (Fuel Monitoring System), yang sepenuhnya diciptakan di Indonesia. Sistem ini memungkinkan pemantauan konsumsi bahan bakar secara real-time, membantu perusahaan maritim menekan biaya operasional sekaligus meningkatkan daya saing industri dalam negeri.

Follow Us

@2025 BisnisReal.com All Rights Reserved – Design & Developed by XUANTUM