BISNISREAL.COM, Sertifikasi halal menjadi prioritas utama bagi pelaku usaha di Indonesia. Selain memenuhi regulasi pemerintah, sertifikasi ini juga penting untuk membangun kepercayaan pelanggan. Dalam sebuah seminar yang diselenggarakan PT Equilab International, Direktur Utama LPPOM MUI, Muti Arintawati, membagikan tips efektif untuk mempercepat proses sertifikasi halal.
- Analisis Rantai Produksi
Langkah awal yang penting dilakukan adalah memahami proses produksi secara mendalam. Ini mencakup semua tahapan, mulai dari pengolahan bahan hingga distribusi. Analisis ini membantu perusahaan memetakan titik kritis yang bisa memengaruhi status halal produk. - Pelajari Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH)
SJPH mencakup berbagai aspek produksi untuk memastikan produk halal dari awal hingga akhir. Penerapan SJPH secara konsisten, termasuk dokumentasi dan audit internal, sangat disarankan agar perusahaan siap menghadapi proses sertifikasi. - Peran Penting Penyelia Halal
Penyelia halal wajib dimiliki setiap perusahaan yang ingin mendapatkan sertifikasi halal. Penyelia ini bertugas memastikan standar halal diterapkan di seluruh proses produksi. Kompetensi penyelia halal dapat dibuktikan melalui sertifikasi yang diakui oleh BPJPH. - Persiapan Dokumen yang Tepat
Dokumen pendukung, termasuk bahan baku dan SJPH, harus disusun secara jelas dan terperinci. Dokumen yang baik akan memudahkan proses audit oleh lembaga sertifikasi halal. - Optimalkan Fasilitas Produksi
Fasilitas produksi harus memenuhi standar halal, bebas dari najis, dan sesuai dengan fatwa MUI. Fasilitas yang digunakan, baik untuk produksi maupun penyimpanan, harus didaftarkan dalam aplikasi sertifikasi.
Melalui langkah-langkah ini, perusahaan dapat memastikan produknya memenuhi standar halal, meningkatkan daya tarik di pasar global, dan mendapatkan kepercayaan masyarakat.
