BISNISREAL.COM, Bogor – Tips makan daging kurban tanpa cemas kolesterol naik menurut guru besar gizi IPB University. Menjelang perayaan Idul Adha atau hari raya kurban biasanya identik dengan berbagai menu masakan daging. Siapa yang tidak menantikan hidangan daging kurban saat Iduladha? Aroma rendang, gulai, dan sate yang menggoda selalu berhasil membuat kita lupa diri. Namun, di balik kenikmatan tersebut, sering muncul kekhawatiran: bagaimana jika kolesterol naik? Kekhawatiran ini wajar mengingat konsumsi daging selama musim kurban memang meningkat drastis. Jika biasanya kita makan daging seminggu sekali, selama periode kurban bisa jadi setiap hari ada menu daging di meja makan.
Guru Besar Keamanan Pangan dan Gizi IPB University yang juga Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia, Prof Ahmad Sulaeman, memahami dilema ini. Ia membagikan sejumlah kiat agar tetap bisa menikmati daging kurban sepuasnya tanpa harus cemas dengan lonjakan kolesterol. “Agar tetap bisa menikmati daging kurban tanpa khawatir akan naiknya kolesterol, penting untuk memperhatikan pilihan bagian daging, cara pengolahan, dan porsi konsumsi,” ujarnya.
Ia menyarankan agar masyarakat memilih bagian daging yang rendah lemak, seperti tenderloin, sirloin, atau paha pada sapi, dan bagian punggung atau paha pada kambing. Lemak putih kekuningan yang menempel pada daging sebaiknya dibuang sebelum dimasak. Dalam hal pengolahan, Prof Ahmad menganjurkan metode merebus atau mengukus untuk mengurangi kadar lemak, serta memanggang sebagai alternatif. Sebaliknya, ia menyarankan untuk menghindari menggoreng daging, terutama dengan minyak berlebih. “Penggunaan santan juga sebaiknya dikurangi dan diganti dengan santan rendah lemak atau susu kedelai,” tambahnya.
Pengendalian porsi juga penting. Konsumsinya juga perlu dibarengi sayuran berserat tinggi. Menurut Prof Ahmad, keberadaan serat ini akan mengurangi penyerapan kolesterol oleh pembuluh darah karena banyak kolesterol dan lemak terjerap di dalam serat. “Sayuran seperti lalapan daun pohpohan, rebus daun ubi, daun labu, hingga acar mentimun salad dan nanas bisa membantu mengurangi penyerapan kolesterol. Konsumsilah sayur dua kali lebih banyak dari porsi nasi atau masakan daging,” katanya.
Ia juga menyarankan konsumsi buah segar sebanyak lima sajian per hari, seperti pepaya, semangka, atau melon. Konsumsi buah-buahan dan sayuran akan membantu tubuh untuk memproduksi asam empedu lebih banyak. Dan itu artinya akan makin banyak pula kolesterol yang akan dipakai untuk sintesis asam empedu sehingga kadar kolesterol dalam darah akan menurun.
Prof Ahmad mengimbau untuk menghindari konsumsi jeroan seperti hati dan ginjal yang memang tinggi kandungan kolesterolnya. Selain itu, untuk membantu membersihkan pembuluh darah, ia merekomendasikan minum perasan jeruk lemon di pagi hari sebelum makan, bisa dicampur madu jika memiliki masalah lambung. Selanjutnya, ia mengingatkan pentingnya minum air putih yang cukup serta olahraga rutin. “Minimal berjalan kaki 6.000 langkah setiap pagi untuk membantu menjaga metabolisme dan kesehatan pembuluh darah,” pungkasnya dikutip dari laman ipb.ac.id.