BISNISREAL.COM, JAKARTA — Belum lama ini, penulis kembali membuka buku The Art of The Good Life karya Rolf Dobelli dan menemukan bahasan menarik tentang kelelahan berpikir. Saat otak dilanda kelelahan, dampaknya bisa luar biasa: semangat melemah, langkah terasa berat, bahkan cita-cita yang ingin diraih seakan semakin jauh.
Menurut Dobelli, kondisi tersebut membuat seseorang cenderung memilih jalan paling aman. Mereka enggan berpikir lebih dalam atau bekerja lebih keras. Bahasa dan sikap pun kerap dipenuhi pesimisme serta negativitas. Inilah tanda-tanda awal memudar daya juang.
Ikrar: Solusi Mengatasi Lelah Pikiran
Dobelli menawarkan sebuah solusi sederhana namun kuat, yaitu ikrar.
Ikrar bukan sekadar janji, melainkan komitmen tegas yang mengikat diri pada tujuan. Ia mampu menyeimbangkan kecenderungan pasif dan negatif, sekaligus membangkitkan kembali tekad yang kokoh.
Dengan ikrar, seseorang membangun benteng mental yang tidak mudah digoyahkan tantangan maupun godaan. Fondasi ini membuat kita lebih teguh menghadapi kesulitan dan tidak gampang menyerah.
Teladan dari Sejarah
Sejarah mencatat banyak teladan terkait kekuatan ikrar. Nabi Muhammad SAW, misalnya, berikrar tidak akan menghentikan dakwahnya, meski ditawarkan harta, tahta, dan wanita. Bahkan beliau menegaskan, sekalipun manusia memberikan matahari dan rembulan, komitmen dakwah itu tidak akan pernah goyah.
Kisah ini mengajarkan bahwa ikrar bukan sekadar kata-kata, melainkan energi yang mengubah niat menjadi tindakan berkesinambungan.
Menjaga Semangat Hidup
Dengan ikrar, kita membebaskan diri dari beban kelelahan mental dan melangkah lebih pasti menuju tujuan. Niat yang mulia akan menjaga kita tetap kuat, sementara membiarkan kondisi sekitar mengacaukan kejernihan berpikir hanya akan mempercepat rasa lelah.
Karena itu, jadikan realitas sebagai jembatan, bukan penghalang, agar pikiran tetap segar dan jiwa tetap bugar dalam beramal.
Mas Imam Nawawi